
Terkadang
atau sering dalam hidup, kita berusaha memaafkan tindakan kita atau
kata lainnya melegalisasikan perbuatan kita. Maksudnya, kita mengatakan
perbuatan kita benar dengan dalih yang berusaha kita cari kebenarannya.
Sebagai contoh, ketika kita menunda melaksanakan sholat ketika adzan
berkumandang, maka kita berdalih “Saya harus menyelesaikan tugas,
bukankah kerja juga ibadah….?” atau “Saya harus mengasuh anak dulu,
bukankah ini juga ibadah?” dan lain sebagainya sehingga begitu pintarnya
kita mendapatkan alasan yang seolah alasan kitalah yang paling benar.
Atau cerita lain seperti seorang pencopet atau pelacur yang melegalkan
usahanya demi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya dengan
alasan mencari nafkah...