Berita acara studi banding ke HMF
Acara berlangsung sekitar satu jam setengah, yaitu dari pukul 16.00 – 17.30 WIB. Studi banding ke HMF ini dihadiri sekitar 30 orang pengurus Himadiksi , 2 BPM Himadiksi dan kurang lebih sebanyak 20 orang pengurus HMF. Tempat berlangsungnya kegiatan studi banding disediakan oleh pihak HMF, yaitu di FPMIPA lt 3.
Secara keseluruhan, acara berlangsung dengan lancar dan sukses. Acara dimulai dengan pembacaan tilawah, sambutan masing-masing ketua himpunan dari Himadiksi dan HMF, lalu dilanjutkan dengan menyanyikan Hymne dan Mars masing-masing himpunan.
Setelah itu, acara masuk kedalam inti bahasan, yaitu pemaparan alur serta sistem pengaderan dari masing-masing himpunan yang langsung di jelaskan oleh ketua dari kompartemen satu PSDO Himadiksi, dan ketua Departemen kaderisasi HMF. Pemaparan berlangsung sekitar 15 menit, kemudian dilanjutkan dengan diskusi, tanya jawab antar himpunan:
Berikut hal yang ditanyakan oleh pihak Himadiksi, yaitu mengenai :
- Teknis PAB (Pelantikan Anggota Biasa)
- Penyeleksian para mentor untuk kegiatan Mabim
- Sistematika penyebaran angket
- Sedangkan hal yang ditanyakan oleh pihak HMF, yaitu mengenai :
- Penjelasan lebih lengkap mengenai pembekalan pengurus Himadiksi
Penjelasan mengenai hal-hal yang ditanyakan oleh pihak Himadiksi sendiri lebih lengkap akan dibahas pada laporan hasil studi banding.
Setelah acara diskusi selesai, maka kegiatan diakhiri dengan pemberian plakat antar Himpunan, pembacaan do’a dan dilanjutkan dengan sesi photo-photo.
Kekurangan acara studi banding ke HMF, yaitu:
1. Kurangnya informasi mengenai pemilihan himpunan yang bagus dan sesuai untuk menjadi objek studi banding, sehingga sebelumnya sempat terjadi beberapa perubahan untuk memutuskan himpunan yang akan kita kunjungi hingga akhirnya kita memilih HMF.
2. Tidak tersedianya prsesensi kehadiran dari pihak Himadiksi sehingga tidak dapat menentukan secara pasti jumlah peserta/pengurus yang menghadiri acara.
3. Tidak adanya penunjukan notulen secara langsung untuk menuliskan penjelasan secara rinci mengenai perbandingan antara pihak yang menjadi objek studi banding, dalam hal ini HMF.
4. Komunikasi yang kurang mengenai persiapan yang kurang, diantaranya konsumsi yang kelebihan karena antar kedua belah pihak sama-sama menyediakan konsumsi. Lalu tidak adanya ketersediaan alat dokumentasi yang lengkap.
Rekomendasi acara studi banding, yaitu :
1. Persipan yang matang serta tersedianya peringkat-peringkat himpunan yang baik untuk memudahkan himpunan manakah yang akan menjadi objek studi banding.
2. Tersedianya presensi kehadiran untuk memantau dan mengetahui jumlah pengurus/peserta yang hadir di acara studi banding, baik itu di Himadiksi maupun HMF.
3. Adanya notulen yag menuliskan alur kegiatan terutama menuliskan hal-hal yang distudi bandingkan, mengenai perbedaan serta keunikannya.
4. Adanya komunikasi yang lebih rinci mengenai persiapan acara studi banding terutama dengan pihak yang kita studi bandingi.